Latar Belakang
Salah satu instrument atau alat yang harus dipenuhi yaitu adanya perencanaan pembelajaran yang dibuat sebelum pembelajaran dimulai. Melalui perencanaan yang telah disiapkan, setiap guru ketika akan mengajar akan menyesuaiakan dengan tahap-tahap kegiatan yang tertera dalam perencanaan. Pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah atau aturan tertentu secara professional dan proporsional, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, logis, wajar, sistematis, efektif dan efisien. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran memiliki fungsi dan kedudukan yang sentral dalam suatu sistem pembelajaran, dan oleh karenanya merencanakan pembelajaran termasuk kedalam salah satu tuntutan kompetensi, terutama terkait dengan kompetensi professional yang harus dikuasai dan dimiliki setiap guru, baik guru pemula maupun guru yang sudah senior sekalipun.
A. Isi Perencanaan Pembelajaran
Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Dengan demikian, perencanaan pengajaran perlu memuat hal-hal sebagai berikut.
a) Tujuan apa yang diinginkan.
b) Program dan layanan.
c) Tenaga manusia.
d) Keuangan.
e) Bangunan fisik.
f) Struktur organisasi.
g) Kontek sosial.
Dapat di uraikan sebagai berikut :
a. Tujuan atau apa yang diinginkan sebagai hasil proses pendidikan
b. Program dan layanan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya.
c. Tenaga manusia, yakni mencangkup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka.
d. Bangunan fisik mencangkup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya dengan bangunan fisik lain.
e. Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan.
f. Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara mengorganisasi dan manajemen operasi dan pengawasan program dan akotivitas kependidikan yang direncanakan.
g. Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran.
Menurut Hamalik, ada beberapa perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran, di antaranya adalah sebagai berikut.
Memahami kurikulum
Menguasai bahan ajar
Menyusun program pengajaran
Melaksanakan program pengajaran
Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
B. Kedudukan Perencanaan Pembelajaran
Robert H. Davis mengidentifikasi lima tipe permasalahan pembelajaran, sehingga oleh karenanya memerlukan perencanaan pembelajaran yang matang, yaitu:
1. Direction; yang dimaksud adalah tujuan atau kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa.
2. Content and sequence; yaitu bahwa untuk mencapai setiap unsure tujuan dari masing-masing kawasan yang menjadi sasaran pembelajaran, tentu saja diperlukan adanya materi pembelajaran.
3. Methods; yaitu untuk mengkomunikasikan materi kepada siswa agar mencapai tujuan sangat ditentukan pula oleh ketepatan memilih dan menggunakan metode pembelajaran
4. Constrains; yaitu batasan yang jelas sumber-sumber pembelajaran yang akan digunakan dan mendukung terhadap proses pembelajaran. Robert H. Davis mengklasifikasikan sumber-sumber kedalam tiga bidang besar yaitu: sumber-sumber manusia (human), sumber kelembagaan (institusional), dan sumber pembelajaran (instructional).
5. Evaluation; yaitu penilaian sebagai salah satu cara untuk memberikan harga atau nilai terhadap objek yaitu siswa.
Dalam kajian yang lebih luas lagi, aplikasi dari kelima permasalahan pembelajaran tersebut secara praktis dalam kaitan dengan perencanaan pembelajaran dapat dirumuskan sebagi berikut:
1. Menetapkan tujuan pembelajaran mencakup unsur-unsur tujuan yang luas yaitu meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan termasuk setiap unsur yang ada di dalamnya.
2. Materi pembelajaran yaitu meliputi cakupan atau ruang lingkup dan urutannya, harus direncanakan secara akurat dan terkontrol sesuai dengan unsur-unsur tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
3. Metode dan sumber pembelajaran sudah diidentifikasi dengan jelas, dan dipilih serta ditetapkan metode dan sumber pembelajaran apa selain terkait dengan tujuan dan materi, juga yang dapat memotivasi siswa untuk aktif belajar.
4. Penilaian, yaitu jenis, bentuk atau model penilaian yang akan digunakan harus direncanakan secara akurat sehingga dari penilaian yang memenuhi persyaratan dapat memberikan informasi yang akurat pula terhadap proses maupun hasil pembelajaran.
Secara lebih spesifik fungsi perencanaan pembelajaran dikemukakan oleh Kostelnik sebagai berikut:
1. Mengorganisir pembelajaran; yaitu proses mengelola seluruh aspek yang terkait dengan pembelajaran agar tertata secara teratur, logis, sistematis, untuk memudahkan melakukan proses dan pencapaian hasil pembelajaran secara efektif dan efisien.
2. Berpikir lebih kreatif untuk mengembangkan apa yang harus dilakukan siswa; yaitu melalui perencanaan, proses pembelajaran dapat dirancang secara kreatif, inovatif. Dengan demikian proses pembelajaran tidak dikesankan sebagai suatu proses yang monoton atau terjadi secara rutinitas.
3. Menetapkan sarana dan fasilitas untuk mendukung pembelajaran; melalui perencanaan, sarana dan fasilitas pendukung yang diperlukan akan mudah diidentifikasi dan bagaimana mengelolanya agar terjadi kegiatan pembelajaran yang lebih efektif.
4. Memetakan indicator hasil belajar dan cara untuk mencapainya; yaitu melalui perencanaan yang matang, guru sudah memiliki data tentang sejumlah indicator yang harus dikuasai oleh siswa dari setiap pembelajaran yang dilakukannya.
5. Merancang program untuk mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih spesifik; yaitu melalui perencanaan, hal-hal penting yang terkait dengan kebutuhan, karakteristik, dan potensi yang dimiliki siswa akan teridentifikasi dan merencanakan tindakan yang dianggap tepat untuk meresponnya.
6. Mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran terhadap pihak-pihak terkait langsung maupun dengan masyarakat.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa :
1. Perencanaan pembelajaran adalah proses mengatur dan mengelola setiap unsur pembelajaran (tujuan, isi, metode, media dan sumber, serta evaluasi) sehingga menjadi suatu sistem perencanaan pembelajaran yang utuh dan terintegrasi.
2. Perencanaan pembelajaran adalah adalah proses proses penjabaran dari suatu kurikulum kadalam bentuk operasional pembelajaran.
3. Perencanaan pembalajaran berfungsi sebagai alat pengendali sekaligus kontrol dalam setiap kegiatan pembelajaran.
4. Perencanaan pembelajaran adalah rambu-rambu untuk dijadikan dasar beraktivitas dalam setiap melaksanakan proses pembelajaran.
5. Secara lebih luas perencanaan pembelajaran adalah proses memprogram pengembangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
SUMBER :
http://anekaparadigma.wordpress.com/2011/03/19/50/
http://ad-zhal1977.blogspot.com/2011/10/kedudukan-dan-fungsi-perencanaan.html
http://boharudin.blogspot.com/2011/04/pengertian-manfaat-perencanaan.html
RENCANA PEMBELAJARAN
TUGAS MAKALAH
ISI DAN KEDUDUKAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
KELOMPOK 5
WAHID
HARIANSYAH
MUTASIM BILLAH
GILANG
FKIP UNTAN
PRODI
SENI MUSIK DAN TARI
UNIVERSITAS TANJUNG PURA PONTIANAK
2012/2013
EmoticonEmoticon